Satpel Promkes

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :

SATUAN PENYULUHAN (SATPEL)
TENTANG PROSES TERJADINYA KARIES


  1. Pokok Bahasan : Proses Terjadinya Karies
  2. Sub Pokok Bahasan : Pengertian Karies
Proses Terjadinya Karies
  1. Sasaran : Siswa-siswi SD Kelas V SDN 02 Mempawah
  2. Tempat : Ruang kelas
  3. Waktu : + 25 Menit
  4. TIU
Setelah penyuluhan selesai, Siswa diharapkan dapat mengetahui tentang Proses Terjadinya Karies
  1. TIK
  1. Setelah penyuluhan selesai, diharapkan siswa dapat menyebutkan Pengertian Karies
  2. Setelah penyuluhan selesai, diharapkan siswa dapat menjelaskan Proses Terjadiya Karies
  1. Materi
Pengertian karies gigi
Karies gigi atau disebut juga lubang gigi adalah suatu kerusakan jaringan gigi yang menyebabkan gigi berlubang. Karies gigi ini bermula dari adanya plak. Plak adalah suatu endapan lunak yang menutupi dan melekat pada permukaan gigi yang terdiri atas semacam bahan perekat (seperti agar-agar) dan aneka ragam bentuk bakteri. Atau Karies merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi, yaitu email, dentin, dan sementum, yang disebabkan oleh aktivitas suatu jasad renik dalam suatu karbohidrat yang dapat diragikan. Tandanya adalah adanya demineralisasi jaringan keras gigi yang kemudian diikuti oleh kerusakan bahan organiknya. Akibatnya, terjadi invasi bakteri dan kematian pulpa serta penyebaran infeksinya ke jaringan periapeks yang dapat menyebabkan nyeri (Kidd dan Bechal, 2013).
Proses Terjadinya Karies
  1. Faktor Internal
Proses terjadinya karies dimulai dengan sisa makanan (gula) yang menempel pada permukaan gigi dan jika tidak dibersihkan akan menjadi tempat hidupnya bakteri. Bakteri tersebut akan membentuk asam dan akan menurunkan pH plak sampai di bawah 5 dalam tempo 1-3 menit (Kidd dan Bechal 2013).
Hasil proses kimiawi antara plak, bakteri dan saliva dalam bentuk asam inilah yang akan menyebabkan demineralisasi pada email gigi. Jika demineralisasi terus berlangsung email gigi akan rusak, ditandai dengan munculnya bercak putih pada gigi (Alfriliana dan Gracinia, 2006). Kemudian bakteri akan mengikuti jalan yang sudah dibuat oleh asam dan menginfeksi lapisan berikutnya yaitu dentin, jika gigi tidak dirawat, proses akan terus berjalan sehingga karies akan semakin dalam yaitu berlanjut ke lapisan pulpa gigi yang penuh sel dan pembuluh darah karena akibat infeksi maka akan timbul rasa sakit jika dibiarkan maka gigi menjadi mati (Pratiwi, 2007).
  1. Gigi
Anatomi gigi juga berpengaruh pada pembentukan karies diantaranya celah yang dalam pada gigi, pada daerah ini agak sulit dibersihkan sehingga mudah terjadi perlekatan sisa makanan sehingga pada daerah ini mudah terjadi karies. Biasanya pada permukaan oklusal gigi molar dan premolar, pit bukal molar dan pit palatal gigi incisivus (Kidd dan Bechal, 2013).
Struktur gigi terdiri dari beberapa lapisan, dari lapisan email yang amat keras, lapisan dentin, lapisan pulpa yang berisi pembuluh darah, pembuluh syaraf dan bagian lain yang memperkokoh gigi. Stuktur email sangat menentukan terjadinya karies. Gigi sulung rentan sekali terserang karies, hal ini disebabkan karena gigi susu ukurannya lebih kecil dengan lapisan email dan dentin yang lebih tipis dibandingkan gigi permanen. (Hermawan, 2010).
  1. Saliva
Saliva merupakan campuran berbagai cairan yang terdapat dalam mulut. Cairan ini berasal dari kelenjar saliva mayor dan minor (Pratiwi, 2007). Ada beberapa fungsi saliva dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut diantaranya:
  1. Membantu membersihkan mulut dari makanan, debrissel dan bakteri yang akhirnya akan menghambat pembentukan plak. (Kidd dan Edwina, 2013).
  2. Pelindung email, terutama dalam periode tertentu, maka pengapuran email juga dilakukan melalui air ludah. Yakni dengan adanya kalsium dalam saliva. Dengan demikian permukaan email makin kuat. (Machfoedz, 2008).
  3. Sebagai cairan pembersih dalam mulut, sehingga diperlukan dalam jumlah yang cukup (Pratiwi, 2007).
  1. Faktor Mikroorganisme
Strepcococus Mutans dan laktobasilus merupakan kuman yang kariogenik karena mampu segera membuat asam dari karbohidrat yang dapat diragikan.Kuman - kuman tersebut dapat tumbuh subur dalam suasana asam dan dapat menempel pada permukaan gigi karena kemampuannya membuat polishakarida ekstra sel yang sangat lengket dari karbohidrat makanan. Polishakarida ini, yang terutama terdiri dari polimer glukosa, menyebabkan matriks plak gigi mempunyai konsistensi seperti gelatin. Akibatnya, bateri-bakteri terbantu untuk melekat pada gigi serta saling melekat satu sama lain. Dan karena plak makin tebal maka hal ini akan menghambat fungsi saliva dalam menetralkan plak tersebut. (Kidd dan Bechal, 2013).
  1. Faktor Substrat
Makanan kariogenik adalah makanan yang dapat menyebabkan terjadinya karies gigi.Sifat makanan kariogenik adalah banyak mengandung karbohidrat, lengket dan mudah hancur di dalam mulut. Hubungan antara konsumsi karbohidrat dengan terjadinya karies gigi ada kaitannya dengan pembentukan plak pada permukaan gigi. Plak terbentuk dari sisa-sisa makanan yang melekat di sela-sela gigi dan pada plak ini akhirnya akan ditumbuhi bakteri yang dapat mengubah glukosa menjadi asam sehingga pH rongga mulut menurun sampai dengan 4,5. Pada keadaan demikian maka struktur email gigi akan terlarut. Pengulangan konsumsi karbohidrat yang terlalu sering menyebabkan produksi asam oleh bakteri menjadi lebih sering lagisehingga keasaman rongga mulut menjadi lebih asam dan semakin banyak email yang terlarut (Ramadhan, 2010).
Frekuensi makan dan minum tidak hanya menimbulkan erosi, tetapi juga kerusakan gigi atau karies gigi. Konsumsi makanan manis pada waktu senggang jam makan akan lebih berbahaya daripada saat waktu makan utama.Terdapat dua alasan, yaitu kontak gula dengan plak menjadi diperpanjang dengan makanan manis yang menghasilkan pH lebih rendah dan karenanyaasam dapat dengan cepat menyerang gigi. Kedua yaitu adanya gula konsentrasi tinggi yang normal terkandung dalam makanan manis akan membuat plak semakin terbentuk (Rahmadhan, 2010).
Karbohidrat dalam bentuk tepung atau cairan yang bersifatlengket serta mudah hancur di dalam mulut lebih memudahkan timbulnya karies dibanding bentuk fisik lain. Karbohidrat seperti ini misalnya kue-kue, roti, es krim, susu, permen dan lain-lain. Diet karbohidrat cenderung mempunyai lebih banyak karies. Jenis karbohidrat yang paling kariogenik adalah gula atau sukrosa karena mempunyai kemampuan untuk menolong pertumbuhan bakteri kariogenetik. Mikroorganisme yang aktif menyebabkan karies gigi adalah Streptococcus mutans, Streptococcus sanguis, Streptococcus salivarius. Oleh mikroorganisme ini gula diubah menjadi asam yang berperan untuk terjadinya permulaan karies gigi.
Jenis Karbohidrat yang berhubungan dengan proses karies adalah polisakarida, disakarida, monosakarida dan sukrosa terutama mempunyai kemampuan yang lebih efisien terhadap pertumbuhan mikroorganisme asidogenik dibanding karbohidrat lain. Sukrosa dimetabolisme dengan cepat untuk menghasilkan zat-zat asam. Makanan manis dan penambahan gula dalam minuman seperti air tehatau kopi bukan merupakan satu-satunya sukrosa dalam diet seseorang.
Frekuensi makan dan minuman tidak hanyamenentukan timbulnya erosi tetapi juga kerusakan karies. Banyaknya intake gula harian lebih besar korelasinya dibanding dengan frekuensi makan gula.Hubungan gula dalam makanan dengan karies lebih besardari total diet karena makanan ringan lebih sering dimakan dalamfrekuensi tinggi..
  1. Faktor Waktu
Dibutuhkan waktu minimum tertentu bagi plak dan karbohidrat yang menempel pada gigi untuk membentuk asam dan mampu mengakibatkan demineralisasi email. Karbohidrat ini menyediakan substrat untuk pembuatan asam bagi bakteri dan sintesa polisakarida ekstra sel. Sedangkan karbohidrat dengan berat molekul yang rendah seperti gula akan segera meresap ke dalam plak dan dimetabolisme dengan cepat oleh bakteri. Dengan demikian, makanan dan minuman yang mengandung gula akan menurunkan pH plak dengan cepat sampai pada level yang dapat menyebabkan demineralisasi email. Plak akan tetap bersifat asam selama beberapa waktu. Untuk kembali ke pH normal sekitar 7, dibutuhkan waktu 30-60 menit. Oleh karena itu, konsumsi gula yang sering dan berulang – ulang akan tetap menahan pH plak di bawah normal dan menyebabkan demineralisasi email.
Adanya kemampuan saliva untuk mendepositkan kembali mineral selama berlangsungnya proses karies, menandakan bahwa proses karies tersebut terdiri atas periode perusakan dan perbaikan yang silih berganti. Oleh karena itu, bila saliva ada di dalam lingkungan gigi, maka karies tidak menghancurkan gigi dalam hitungan hari atau minggu, melainkan dalam bulan atau tahun.(Kidd dan Bechal, 2013).
  1. Kesimpulan
Karies gigi atau disebut juga dengan lubang gigi yaitu suatu kerusakan jaringan keras gigi yang menyebabkan gigi menjadi berlubang. Jenis-jenis karies menurut tarigan 2012 dibagi menjadi 3 yaitu berdasarkan stadium karies ( karies superficialis, karies media, karies profunda), Berdasarkan permukaannya( Simple karies dan kompleks karies), berdasarkan lokasinya (klas I, Klas II, Klas III, Klas III, KlasIV dan Klas V).


  1. Metode
  1. Ceramah
  2. Tanya Jawab
  1. Kegiatan belajar mengajar
No
Kegiatan
Waktu
Keterangan
1
















2
Penyebab
  1. Pendahuluan






  1. Pelaksanaan






  1. Penutup




Sasaran
  1. Pendahuluan










  1. Pelaksanaan










  1. Penutup





3 menit






18 menit






5 menit






3 menit










18 menit










5 menit


  • Menyiapkan sasaran
  • Mengucapkan salam pembuka
  • Memperkenalkan diri


  • Meyiapkan isi materi
  • Menjelaskan dengan alat peraga
  • Menyimpulkan kesimpulan


  • Mengucapkan terima kasih dan harapan




  • Memperhatikan apa yang disampaikan penyuluh
  • Menjawab salam
  • Mendengarkan isi materi yang akan disampaikan




  • Memperhatikan alat peraga
  • Menjawab pertanyaan
  • Mendengarkan kesimpulan
  • Menjawab salam penutup



  1. Alat peraga
  1. Power Point
  2. Papan tulis dan spido
  1. Sumber
Kidd Edwina, A,M. dan Bechal, S, J, 2013. Dasar-Dasar Karies Penyakit dan Penanggulangan. EGC. Jakarta.

  1. Evaluasi
  1. Apa pengertian dari karies gigi ?
  2. Bagaimana Proses Karies terjadi ?




















SATUAN PENYULUHAN (SATPEL)

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pendidikan Kesehatan Gigi
























Oleh :
Erna Suryani
P1337425218077






KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG
2018







Artikel Lainnya:

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :